Senin, 30 Januari 2012

Telanjang


Ketika membaca Kitab Kejadian pada peristiwa Adam dan Hawa belum punya rasa malu mereka telanjang. Lalu ketika mereka menyadari berbuat dosa, mereka baru membuat pakaian. Melihat film dokumen di Youtube tentang Bali tempo dulu sebelum 1940 para wanita dan pria berpakaian hanya sebatas pinggang ke bawah dan bertelanjang dada. Kurang tahu mulai tahun berapa mereka mengenakan pakaian lengkap ke mana-mana. Beberapa suku di Papua juga demikian ada beberapa yang hanya mengenakan koteka untuk kaum laki-laki dan para perempuan juga demikian hanya mengenakan penutup pinggang.

Ada beberapa kelompok lalu hidup dalam komunitas nudis, entah apa motivasinya mereka mungkin ingin mengembalikan kodrat manusia pada awal sebelum mengenal dosa. Namun ada kelompok lain yang malah ingin menutup semua anggota tubuhnya dan hanya yang kelihatan matanya. Saya yakin ada hubungan antara pakaian, napsu, dosa, dan ketelanjangan. Namun bagaimana menjelaskannya?

Senin, 23 Januari 2012

Virgin Coconut Oil

Indonesia kaya akan kelapa, tunas kelapa digunakan untuk lambang pramuka. Saya masih ingat ketika dulu waktu SD menjadi anggota pramuka, dikatakan oleh kakak-kakak pembina bahwa diambilnya simbol tunas kelapa karena semua bagian kelapa itu berguna dan bisa dimanfaatkan. Glugu digunakan untuk kayu bagunan, janur untuk dekorasi manten, manggar bisa dibuat gudek, nira digunakan untuk membuat gula kelapa, blarak digunakan untuk membuat sapu lidi, kelapa muda digunakan untuk anti racun dan masih banyak lagi. Salah satu yang digunakan di dunia kesehatan adalah VCO (Virgin Coconut Oil).
Menurut para ilmuan seperti Murray Price, Ph.D, asam laurat merupakan komponen inti VCO, ketika kita mengkonsumsi VCO maka tubuh kita akan mengubahnya menjadi satuan ANTI-MIKROBA yang kuat untuk memerangi berbagai mikroorganisme penyebab penyakit. Secara esensial VCO merupakan makanan berupa minyak yang mengandung zat anti-virus, anti-bakteri, anti-jamur, dan anti parasit (anti mikroba).
Menurut ilmuan lain Dr. Bruce Fife CN,ND, asam laurat menghancurkan sel virus, sel bakteri, jamur, dan parasit yang dilindungi oleh memmbran lipid/lemak. Membran lipid dihancurkan oleh asam asam laurat dan menyebabkan isi cairan dalam tubuh virus/ bakteri keluar dan mati.
Dari uraian para ilmuan tadi VCO banyak dimanfaatkan di dunia kesehatan karena mampu menghilangkan virus dan bakteri yang menyebabkan banyak penyakit dalam tubuh. Kecenderungan dunia kesehatan ke depan yang lebih memanfaatkan bahan-bahan alami non kimia membuat VCO ke depan akan sangat dibutuhkan.
Dalam The Secret of Shambala James Redfield juga menulis tentang dunia kesehatan: bahwa sebetulnya penyebab segala jenis penyakit adalah dicemarkannya lingkungan dasar tubuh oleh makanan-makanan yang kita konsumsi dan toksin-toksin lain, yang menggeser tubuh dari kondisi kemudaan yang sehat, lincah, penuh zat alkali, ke kondisi asam yang lembam dan berenergi rendah. Kondisi demikian itu menciptakan suatu keadaan yang menyebabkan mikroba berkembang subur dan mulai secara sistematis membusukkan tubuh. Setiap keadaan sakit, adalah hasil pembusukan sel-sel secara pelan-pelan sebagai akibat ulah mikroba. Tetapi mereka tidak menyerang tubuh kita tanpa sebab. Makanan-makanan yang kita konsumsilah yang menyebabkan kita mendapat problema ini.

Rahasia Shambala: Mencari Wawasan Kesebelas


Ketika James Redfield menulis The Celestine Prophecy dan The Tenth Insight, dia secara teguh yakin kebudayaan manusia berkembang melalui serangkaian wawasan atas hidup dan spiritualitas, wawasan yang dapat digambarkan dan didokumentasikan. Kita menjadi sadar sepenuhnya akan suatu proses spiritual lebih tinggi yang beroperasi di balik peristiwa di dalam hidup dan dengan begitu, kita meninggalkan suatu pandangan dunia materialistis yang mereduksi hidup menjadi sekadar bertahan hidup, memberi sejimpit sedekah kepada agama Hari Minggu, dan menggunakan mainan dan hiburan untuk mengenyahkan rasa hormat penuh kekaguman sejati yang ditimbulkan oleh hidup itu sendiri.
Bukan itu semua yang kita inginkan, melainkan suatu hidup penuh peristiwa sinkronistis yang misterius dan intuisi mendadak yang menunjuk kea rah suatu jalan khusus untuk diri kita di dalam eksistensi ini, kepada suatu pencarian khas informasi dan keahlian- seakan-akan suatu takdir yang kita coba cari mendesak untuk muncul. Hidup macam ini seperti sebuah cerita detektif di dalam diri kita sendiri, dan petunjuk tentangnya segera memandu kita maju melalui wawasan satu demi satu. Kita menemukan bahwa, suatu pengalaman nyata mengenai yang ilahi yang ada di dalam sanubari kita menunggu kita, dan bila kita dapat menemukan hubungan ini, hidup kita bahkan tersiram dengan kejernihan yang lebih terang dan intuisi. Kita mulai menangkap visi mengenai takdir kita, mengenai suatu misi yang dapat kita selesaikan, asalkan kita membabat habis kebiasaan kita yang membuat kita terlena, memperlakukan orang lain dengan suatu etika tertentu, dan setia kepada hati nurani.
Sebenarnyalah dengan wawasan kesepuluh, perspektif ini bahkan merentang lebih luas untuk mencakup lingkup sepenuhnya sejarah dan kebudayaan. Pada beberapa tataran, kita semua tahu,kita datang dari suatu tempat lain yang surgawi, masuk ke dalam dimensi fana ini untuk ambil bagian di dalam satu tujuan menyeluruh: untuk perlahan-lahan dari generasi ke generasi, menciptakan sebuah kebudayaan spiritual di planet ini.
Begitupun , bahkan ketika kita menangkap wawasan yang memperkuat ini, suatu wawasan lain, wawasan kesebelas tengah muncul, Pikiran dan sikap kita mempunyai peranan penting dalam upaya mewujudkan impian kita. Sesungguhnya saya percaya, akhirnya kita berada di ambang pemahaman tentang cara bagaimana intensi mental kita, doa kita, bahkan pendapat dan asumsi kita yang rahasia pun mempengaruhi bukan hanya keberhasilan kita di dalam hidup, melainkan sukses orang lain pula.

Minggu, 22 Januari 2012

Jika Galau, Meditasilah Sejenak


Ketika hati galau ditambah lagi problematika di lingkungan sekitar tidak terpecahkan sehingga membuat kepala pusing dan amarah mudah muncul, banyak orang bingung mau ngapain? Mabuk dan menggunakan narkotika mungkin menjadi pilihan beberapa orang namun berdasarkan pengalaman mereka yang pernah menggunakan hal itu tidak juga mengatasi masalah karena hanya bersifat melupakan masalah untuk sementara. Kecanduan dan rusaknya organ dalam malah akan menambah masalah dikemudian hari jika mabok atau menggunakan narkoba.
Berdoa memohon mukjijat juga banyak dilakukan orang jika pikiran dan logika sudah tidak mampu lagi mengatasi permasalahan yang ada. Namun harapan ini jika doanya tidak segera terkabul kemudian malah menimbulkan kekecewaan dalam dirinya dan bayak juga yang akhirnya malah menghujat Tuhan bahkan ada yang saking frustasinya mengatakan Tuhan itu tidak ada. Orang tua bingung, sahabat bingung, pacar bingung, dan gurunya juga bingung, ada apa dengan masalah anak ini?
Keinginan kadang hanya dipahami oleh orang yang bersangkutan, dan yang bisa memahami atau mengerti hanyalah dirinya sendiri dan tak akan ada orang lain yang mampu memahami diri selain dirinya sendiri. Berdoa sebenarnya adalah jalan yang sudah benar, namun menurut Anthony De Mello tidak semua orang bisa berdoa. Seperti yang diuraikannya berikut ini dalam buku Sadhana:
“Lima belas tahun terakhir ini saya bertugas sebagai pemimpin retret dan pembimbing rohani membantu orang untuk berdoa. Saya mendengar banyak keluhan: orang tidak tahu bagaimana caranya berdoa. Bagaimanapun mereka berusaha, kelihatannya tidak ada kemajuan. Rasanya doa membosankan dan mengecewakan”.
Hal di atas tidak hanya dialami banyak orang, saya pun juga mengalami hal tersebut rasanya sudah segala metode doa saya pelajari bahkan sampai lelaku yang ekstrim saya lakukan seperti jalan kaki ke tempat ziarah, naik sepeda ke tempat ziarah, dan tiap jam 12 malam berdoa ke luar rumah namun tetap tidak ada perkembangan, teman-teman saya juga mengatakan begitu, “tidak ada perkembangan pada dirimu” Masih mudah marah dan masih sering menyalahkan keadaan begitu kata mereka. Padahal menurutku itu manusiawi. Kadang batas kesabaran manusia ada batasnya. Tapi kata mereka, percuma kami berdoa tiap hari jika amarahmu masih menyala.
Lalu saya kembali membaca dari awal “Sadhana” lagi dan hal di pendahuluan awal yang menjadi dasar penting malah tidak pernah say abaca:” Salah satu dasar menyatakan, bahwa doa itu suatu latihan yang membawa perkembangan dan memberi kepuasan, dan memang banyak kita mencari ini semua dalam doa. Dasar lain menyatakan, bahwa doa itu harus lebih dilakukan dengan hati daripada dengan budi. Memang, semakin cepat doa bebas dari pemikiran kepala, semakin jadi menyenangkan dan bermanfaat. Kebanyakan imam dan religious menyamakan doa itu dengan berpikir-pikir. Itu gagasan mereka”
Seorang Guru Hindu mengjarkan pengarahan dalam hal doa: “Pusatkan perhatianmu pada pernafasan.” “Udara yang anda hirup itu Tuhan. Anda menghirup Tuhan dan menghembuskanNya. Sadarilah itu dan bertahanlah dalam kesadaran itu!”.