Rabu, 02 Desember 2009

Memotret

Pernah dulu aku ikut kuliah kelas etnofotografi. Sebelum menginterpretasi sebuah foto, kami diberi teori tentang banyak hal khususnya teknik memotret. Ini harus dikuasai dulu. Saya masih ingat dulu untuk teknik ini asisten dosen yang mengajari. Pelajaran pertama adalah framing menggunakan tangan. Tangan kita khusunya ibu jari dan telunjuk membentuk sebuah kotak, lalu kotak itu seumpama kotak tele kamera. Kita harus membiasakan fokus obyek yang akan kita bidik, dengan memperhatikan latar yang membelakanginya, mata kita harus tajam dan tergantung juga dari apa yang kita pikirkan tentang obyek tersebut yang membuat kita tertarik dan akhirnya bisa menekan tombol untuk memerintahkan kamera menghentikan waktu dan membingkainya menjadi sebuah potret.
Sekarang lebih dimudahkan oleh teknologi atau dipersulit. Dulu waktu belajar memotret saya pinjam kamera milik teman, kamera manual belum digital sehingga untuk memotret harus memperhitungkan banyak hal seperti cuaca, fokus, kecepatan, cahaya,jarak dengan obyek, dan lain-lain. Waktu itu juga belajarnya pakai film hitam putih sebab untuk pemula harus belajar pencahayaan kata asisten dosenku waktu itu.
Setelah punya negatif film hasil berburu obyek di pasar kami lalu belajar mencetak. Film diberi cahaya di kamar gelap, lalu diberi timer, jika warna sudah muncul lalu setelah warna muncul dan pas kertas dipindah ke cairan penetap lalu dikeringkan. Sangat puas hasilnya waktu itu karena karya sendiri meskipun jika dibandingkan dengan tukang afdruk foto masih kalah.
Sekarang penjual film negatif semakin sulit, dan maraknya kamera digital menggeser kamera manual. Lalu sekarang semua serba digital tinggal mengeset menggunakan tombol meskipun ini juga mempunyai kesulitan tersendiri. Hari itu aku mencoba memotret dengan kamera Fuji F455 FinePix, sebuah kamera digital dengan 3 kali optical zoom dan gambar maksimal 5 Megapixel. Sangat mudah karena kuset serba otomatis. Sayang ketika mau kuupload tidak berhasil dan mungkin ini salah satu kelebihan kamera digital. Hasilnya bisa diupload cepat dan hasilnya bisa dilihat cepat. Lalu yang menjadi pertanyaanku apakah cepat itu selalu baik? Aku setuju cepat itu baik tapi jika membuat tergesa-gesa itu yang membuat kurang baik.

Tidak ada komentar: