Senin, 23 Januari 2012

Rahasia Shambala: Mencari Wawasan Kesebelas


Ketika James Redfield menulis The Celestine Prophecy dan The Tenth Insight, dia secara teguh yakin kebudayaan manusia berkembang melalui serangkaian wawasan atas hidup dan spiritualitas, wawasan yang dapat digambarkan dan didokumentasikan. Kita menjadi sadar sepenuhnya akan suatu proses spiritual lebih tinggi yang beroperasi di balik peristiwa di dalam hidup dan dengan begitu, kita meninggalkan suatu pandangan dunia materialistis yang mereduksi hidup menjadi sekadar bertahan hidup, memberi sejimpit sedekah kepada agama Hari Minggu, dan menggunakan mainan dan hiburan untuk mengenyahkan rasa hormat penuh kekaguman sejati yang ditimbulkan oleh hidup itu sendiri.
Bukan itu semua yang kita inginkan, melainkan suatu hidup penuh peristiwa sinkronistis yang misterius dan intuisi mendadak yang menunjuk kea rah suatu jalan khusus untuk diri kita di dalam eksistensi ini, kepada suatu pencarian khas informasi dan keahlian- seakan-akan suatu takdir yang kita coba cari mendesak untuk muncul. Hidup macam ini seperti sebuah cerita detektif di dalam diri kita sendiri, dan petunjuk tentangnya segera memandu kita maju melalui wawasan satu demi satu. Kita menemukan bahwa, suatu pengalaman nyata mengenai yang ilahi yang ada di dalam sanubari kita menunggu kita, dan bila kita dapat menemukan hubungan ini, hidup kita bahkan tersiram dengan kejernihan yang lebih terang dan intuisi. Kita mulai menangkap visi mengenai takdir kita, mengenai suatu misi yang dapat kita selesaikan, asalkan kita membabat habis kebiasaan kita yang membuat kita terlena, memperlakukan orang lain dengan suatu etika tertentu, dan setia kepada hati nurani.
Sebenarnyalah dengan wawasan kesepuluh, perspektif ini bahkan merentang lebih luas untuk mencakup lingkup sepenuhnya sejarah dan kebudayaan. Pada beberapa tataran, kita semua tahu,kita datang dari suatu tempat lain yang surgawi, masuk ke dalam dimensi fana ini untuk ambil bagian di dalam satu tujuan menyeluruh: untuk perlahan-lahan dari generasi ke generasi, menciptakan sebuah kebudayaan spiritual di planet ini.
Begitupun , bahkan ketika kita menangkap wawasan yang memperkuat ini, suatu wawasan lain, wawasan kesebelas tengah muncul, Pikiran dan sikap kita mempunyai peranan penting dalam upaya mewujudkan impian kita. Sesungguhnya saya percaya, akhirnya kita berada di ambang pemahaman tentang cara bagaimana intensi mental kita, doa kita, bahkan pendapat dan asumsi kita yang rahasia pun mempengaruhi bukan hanya keberhasilan kita di dalam hidup, melainkan sukses orang lain pula.

Tidak ada komentar: